universitas sebelas maret di webometric juli 2008

“Webometrics Ranking of World Universities” disingkat WRWU adalah sebuah tool untuk benchmarking bagi kemajuan TIK sebuah perguruan tinggi, WRWU secara resmi diluncurkan pada tahun 2004 dan diupdate setiap 6 bulan. Data dikumpulkan pada bulan Januari dan Juli kemudian dipublikasikan pada bulan berikutnya. Tujuan umum dari WRWU adalah mendorong komunitas akademik mengenai pentingnya publikasi melalui web. Yang perlu dicatat adalah indikator berbasis web tersebut bukan hanya sekedar tersedianya web institusi dan pengetahuan akademis saja, tetapi juga mengukur kegiatan ilmiah, kinerja, content yang lengkap dan hasil efeknya juga.

WRWU menggunakan empat indikator yaitu Visibility (V), Size (S), Rich Files ( R), dan Scholar (Sc). Jumlah Negara yang tercakup dalam penilaian WRWU adalah sebanyak 191 negara dengan jumlah PT sebanyak 14.876 Perguruan Tinggi. Khusus untuk wilayah Asia, tercatat sebanyak 44 negara dengan 3692 yang dinilai oleh WRWU. Tujuah belas diantaranya adalah perguruan tinggi di Indonesia yang masuk ke Top 5000 dunia.

Pada bulan juli 2008 kemairn webomatric kembali membuat rangking atas universitas seluruh dunia, setelah dilacak ternyata universitas sebelas maret menempati 4681 naik yang sebelumnya belum masuk 5000.

Keunggulan perguruan tinggi memang tidak cukup hanya diukur dari sisi keberadaan web sitesnya. Oleh karena itu maka webometric melakukan sejumlah pengukuran dengan beberapa kelompok indikator yang mewakili aspek yang berbeda. Untuk kepentingan ini, maka penentuan ranking webometric ditentukan oleh 4 indikator, yaitu :

  • Size (S). Jumlah pages yang terindek oleh empat source engine utama yaitu :  Google, Yahoo, Live Search dan Exalead.

  • Visibility (V). Jumlah keseluruhan  unique external links  (inlinks) yang terdeteksi oleh  Yahoo Search, Live Search and Exalead.

  • Rich Files (R). Dari sekian banyak file yang terdeteksi maka dipilah file yang memiliki tingkat relevansi terhadap aktivitas akademik dan publikasi ilmiah, dalam bentuk file : Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) and Microsoft Powerpoint (.ppt).

  • Scholar (Sc). Secara khusus Google Scholar akan memberikan jumlah paper dan sitasi dari setiap domain akademik.

Berdasarkan empat komponen tersebut, maka indeks keseluruhan dihitung dengan rumus sbb :

Webometrics Rank (position)=
4*RankV+2*RankS+1*RankR+1*RankSc

Berdasarkan rumus diatas terlihat unsur Visibility memiliki peranan utama penting dalam perhitungan webometric. Apakah ada teknik-teknik khusus untuk meraih ranking webometric ? Pengalaman sejak tahun 2004 mempublikasikan Webometric Rank tentunya berusaha untuk menjaga kredibilitas hasilnya. Penggunaan SEO (search engine optimatization) adalah salah satu teknik untuk meningkatkan visibility, tapi tentunya webometric juga sudah mengantipasi kemungkinan  penggunaan SEO yang tidak jujur Bahkan mengingat teknologi SEO semakin maju, webometric tidak segan-segan untuk melakukan penalty bagi institusi yang melakukan SEO secara tidak jujur. yang paling sederhana tentunya adalah melakukan restrukturisasi direktori situs dan file URL agar lebih mudah dikenal oleh mesin pencari.

Indikator R(ich File) dan S(cholar) mempunyai peranan penting yang tidak bisa di manipulasi. Kalau tidak banyak file yang di tersedia di web serta tidak banyak publikasi ilmiah dosen yang dipublish lewat web maka tidak ada cara lain untuk memanipulasinya. Satu-satunya cara adalah menyediakan tempat dan keterbukaan dari institusi untuk bersedia sharing sejumlah file lewat websitenya.

Salah satu cara jitu yang dapat mengangkat webometric adalah pembentukan komunitas di dunia maya. Untuk keperluan ini tentunya membutuhkan peran serta dosen, mahasiswa, karyawan dan alumni untuk memanfaatkan web yang juga harus difasilitasi dengan baik.

Sumber: http://www.webometrics.info